ILMU SOSIAL DASAR 6

 PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME


Oleh (Kelompok 5) :

-         Arief Fajar Satrio (10120180)

-         Dominikus Savio Adko Deo Agustianto (10120329)

-         Haikal Muhammad Fitra (10120489)

-         Miko Firnando (10120636)

-         Nabila Rachmah (10120820)

-         Rizki Andika Setiadi (11120029)

-         Rizki Fathi Ramadhan (11120031)

 

PRASANGKA

(Rizki Andika Setiadi dan Rizki Fathi Ramadhan)

Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-51172251

Opini Kami :

Menurut kami, prasangka yang muncul di masyarakat mengenai orang bertato perlu diubah. Kenapa? Karena tato itu bukan bagian dari kejahatan, Tato memang seringkali di prasangkakan atau di identikan dengan pelaku premanisme, pelaku kriminal ataupun deretan identitas perilaku tanpa moral yang lainnya. Tapi pada dasarnya,tato merupakan seni lukis yang terletak di bagian tertentu pada tubuh. Entah kenapa bagi masyarakat, bahwa bertato itu seringkali dianggap negatif atau memiliki image dan citra yang buruk dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Mungkin hal ini bisa disebabkan karena motif dan landasan tujuan dari para penggunanya ataupun dari para preman itu sendiri yang memang menggunakan tato sebagai identitasnya agar terlihat lebih sangar dan menakutkan.Atau mungkin ada orang yang dengan sengaja bertato tapi dengan maksud untuk menobatkan dirinya sebagai jagoan dan preman yang sangat ditakuti yang kalau begini tentunya bertujuan untuk membentuk salience dalam dirinya. Memang benar,di beberapa agama melarang umatnya untuk menggunakkan tato,tetapi bukan berarti semua orang yang menggunakkan tato harus mendapatkan prasangka yang buruk dari sekitarnya.

 

Solusi Kami :

Solusi yang dapat kami berikan adalah para masyarakat harus mengubah sikap sehari – hari yang awalnya memiliki prasangka negative terhadap orang bertato sekarang harus mulai diubah prasangka tersebut agar tidak menyakiti perasaan orang yang memiliki tato. Lalu untuk orang yang memiliki tato solusinya adalah jangan terlalu pedulikan mereka yang bersikap sinis serta jangan pula memiliki dendam kepada mereka yang bertingkah laku tidak baik. Dan kami sarankan untuk umat muslim sebaiknya jangan memiliki tato di tubuh Anda,karena dalam Islam perbuatan tersebut dilarang.

 

Referensi :

https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-51172251



DISKRIMINASI

(Arief Fajar Satrio, Haikal Muhammad Fitra, dan Nabila Rachmah)

Sumber : https://news.detik.com/abc-australia/d-4612564/penahanan-etnis-muslim-uighur-di-china-semua-berawal-dari-pabrik-mainan

Di China, terdapat sebuah suku yang beragama Islam bernama Suku Uighur. Karena mayoritas orang china memeluk agama Tionghoa, maka Muslim Uighur ini dianggap sebagai suku minoritas.

Kaum minoritas Uighur ini tersebar di Daerah Otonomi Xinjiang, Uighur. Populasi Muslim Uighur ini diperkirakan berjumlah sekitar 7,2 juta orang.

Kaum muslim Uighur ini dikenal berbakat dalam seni dan memiliki karya rakyat rakyat yang indah. Kaum ini juga diketahui sangat ahli dalam bidang pertanian. Mereka juga mahir menenun karpet, topi Uighur dan membuat pisau.

Namun di China kelompok ini dikabarkan tidak hidup dengan bebas. Mereka berada di bawah tekanan pemerintah.

Hal ini diketahui dari laporan penahanan yang didapatkan oleh PBB pada Agustus 2018 lalu. Dalam laporan disebutkan bahwa terdapat sekitar satu juta warga Uighur dan kelompok muslim lainnya ditahan di Xinjiang.

Dalam kamp itu, mereka dikabarkan menjalani program pendidikan ulang atau Kamp Indoktrinasi Politik yang diduga di dalamnya terdapat upaya pelunturan keyakinan yang dianut warga Uighur.

Mereka juga dibatasi dalam hal pergerakan, dilarang keluar China dan ke wilayah lainnya di dalam China.

Setidaknya sudah ada 30 negara mengecam dugaan persekusi China pada Muslim Uighur ini.

Tudingan pada China soal diskriminasi pada Uigur ini semakin ketara ketika sebuah media Amerika Serikat, The New York Times, melaporkan dokumen yang bocor soal kamp penahanan etnis ini.

Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Presiden China Xi Jinping memerintahkan para pejabat untuk bertindak tanpa belas kasihan terhadap separatisme dan ekstremisme warga Uighur dan minoritas Muslim.

China menegaskan permasalahan di Xinjiang bukan soal agama melainkan separatisme. Menurut Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, pemerintah murni memerangi aksi radikalisme dan terorisme. Ia pun menegaskan pemberitaan media barat terhadap muslim Uighur tidaklah benar.

Penahanan Muslim Uighur di China ini berawal ketika warga Uighur menggelar protes dan terlibat konflik dengan warga Han pada tahun 2009.

Pada akhir Juni 2009, seorang pekerja mengunggah rumor di dunia maya jika seorang perempuan dari etnis Han telah mengalami pelecehan seksual oleh pekerja migran Uighur di sebuah pabrik mainan di Shaoguan, tenggara Cina. Karena rumor ini, beberapa pekerja China kemudian memukuli warga suku Uighur di sebuah pabrik mainan yang menewaskan dua orang. Rekaman serangan ini kemudian menyebar dengan cepat secara online dan bahkan memanas hingga provinsi Xinjiang.

Mahasiswa Uighur melakukan demonstrasi di kawasan Urumqi, di mana beberapa orang mengklaim polisi menembakkan amunisi langsung kepada para demonstran, yang memicu kerusuhan.

Pihak berwenang China melaporkan 197 orang yang kebanyakan dari warga suku Han, tewas dalam insiden tersebut dan 1.700 orang lainnya terluka.

Beberapa hari berikutnya, giliran warga dari suku Han turun ke jalan dengan membawa tongkat dan besi untuk melakukan balas dendam kepada warga Uighur.

Kemudian, polisi mengumpulkan lusinan pria Uighur, menarik baju mereka hingga ke kepala dan mengikat tangan mereka di punggung dengan ikat pinggang. Dan dari sinilah penahanan Muslim Uighur terjadi.

Kerusuhan tersebut menjadi yang paling mematikan dalam beberapa dasawarsa, beberapa warga Uighur di kamp penahanan mengaku ribuan orang mungkin terbunuh, meski berapa pasti jumlahnya masih diperdebatkan.

 

Opini Kami :

    Menurut kami hal ini terjadi karena adanya corak sosialisasi. Diskriminasi juga adalah fenomena yang dipelajari dan diturunkan dari satu generasi kepada generasi yang lain melalui proses sosialisasi. Seterusnya terbentuk suatu pandangan stereotip tentang peranan sebuah bangsa dengan yang lain dalam masyarakat, yaitu berkenaan dengan kelakuan, cara kehidupan dan sebagainya. Melalui pandangan stereotip ini, kanak - kanak belajar menghakimi seseorang atau sesuatu ide. Sikap prejudis juga dipelajari melalui proses yang sama. Hal ini sangat tidak baik, dan harus segera di putus cara mereka melakukan sosialisasi terhadap anak cucunya.


Solusi Kami :

1. PBB harus memberikan teguran keras ke pemerintahan China terkait sikap diskriminasi kepada masyarakat minoritas tersebut (Muslim Uighur).

2.  Negara - negara lain turut memberikan dukungan - dukungan untuk membebaskan masyarakat Islam di China.

3. Solusi yang ke 3 lebih ke masyarakatnya sendiri, karena hanya mereka yang sebenarnya bisa memutus keresahan yang terjadi. Jika mereka tidak berhenti mendiskriminasikan Warga Uighur, maka akan sia- sia. Salah satu caranya yaitu mereka harus berhenti menanamkan kebencian atau sikap diskriminasi terhadap masyarakat minoritas kepada anak cucunya serta menanamkan sikap toleransi atau saling menghargai satu sama lain.


Referensi :

https://news.detik.com/abc-australia/d-4612564/penahanan-etnis-muslim-uighur-di-china-semua-berawal-dari-pabrik-mainan

https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191222082454-37-124974/mengenal-muslim-uighur-mengapa-kini-jadi-viral/5

 


ETNOSENTRISME

(Dominikus Savio Adko Deo Agustianto dan Miko Firnando) 

Sumber : https://hot.liputan6.com/read/4417691/etnosentrisme-adalah-cara-pandang-dalam-berbudaya-kenali-dampaknya

Artikel berita tersebut menjelaskan bahwa etnosentrisme merupakan kecenderungan alamiah dari psikologi manusia untuk menilai sebuah cara pandang terhadap suatu kelompok. Etnosentrisme berasal dari dua kata Yunani yaitu "ethnos," yang berarti bangsa, dan "kentron," yang berarti pusat. Ini artinya etnosentrisme adalah keyakinan bahwa kelompok satu budaya atau etnis lebih unggul daripada kelompok budaya atau etnis lain. Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa etnosentrisme terjadi karena banyak faktor mulai dari sejarah, multikulturalisme, dan politik. Etnosentrisme juga membawa dampak negatif seperti menghambat integrasi dan menyebabkan konflik horizontal.

 

Opini Kami :

Menurut kami, etnosentrisme memang merupakan suatu pemikiran yang sulit dihilangkan dari masyarakat, terutama masyarakat satu budaya. Kecenderungan untuk berpola pikir etnosentrisme pasti selalu ada dalam suatu kelompok budaya. Etnosentrisme sebenarnya hanya membandingkan budaya atau etnisnya sendiri sebagai tolak ukur untuk menilai budaya, praktik, perilaku, kepercayaan, dan orang lain. Namun etnosentrisme cenderung menganggap budaya mereka lebih unggul dan melihat budaya lain sebagai inferior dan aneh yang membuat sikap etnosentrisme dipandang negatif. Sikap ini yang membuat etnosentrisme menjadi permasalahan bagi masyarakat dan pemerintah. Etnosentrisme secara tidak langsung dapat menyebabkan disintegrasi antar etnis kelompok budaya, karena masing-masing etnis memandang bahwa budaya lain dianggap aneh dan tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan masyarakat etnis tersebut menganggap bahwa budayanya lebih baik dari budaya lain, itu yang berbahaya. Etnosentrisme juga dapat menurunkan perkembangan  ilmu pengetahuan karena masyarakat mengedepankan sisi subjektivitas dibanding objektivitas dalam menilai sesuatu. Maka dapat disimpulkan bahwa etnosentrisme akan bergantung pada pola pikir setiap orang dalam satu budaya. Apakah mereka dapat menghargai budaya lain atau menganggap budaya tersebut aneh atau tidak sesuai sehingga muncul sikap superior terhadap budayanya sendiri yang berujung pada konflik atau disintegrasi.

 

Solusi Kami :

Upaya yang dapat kami lakukan untuk mencegah sikap Etnosentrisme diantaranya :

1. Memiliki Toleransi yang tinggi terhadap kebudayaan yang lain dengan kebudayaan kita miliki.

2. Menghargai suku, agama, dan ras yang berbeda.

3. Pemerintah harus lebih adil dalam pembuatan peraturan-peraturan agar tidak ada yang merasa di rugikan dan tidak dipedulikan oleh pemerintah.

4. kita harus terbuka dan mau mengenal budaya orang lain.

5. Memandang perbedaan sebagai keaneragaman bukan kekurangan.

6. Membangun kerjasama multikultural sehingga dapat saling mengenal satu sama lain.

7. Hindari sikap menghakimi dan membuat asumsi dini.

8. Memiliki  pemikiran bahwa budaya tiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dan keunikannya, tidak ada budaya yang lebih baik dari budaya lain, dan semua budaya memiliki derajat yang sama.

 

Referensi :

https://hot.liputan6.com/read/4417691/etnosentrisme-adalah-cara-pandang-dalam-berbudaya-kenali-dampaknya

Komentar

Postingan Populer